Minggu, 12 Mei 2013

Summit Of Rinjani Part #2

Mendaki gunung lewati lembah
Sungai mengalir indah ke Samudra
Bersama teman bertualang

Tempat yang jauh belum pernah terjamah
Suasana yang ramai di tengah kota
Slalu waspadalah kalau berjalan
Siap menolong orang dimana saja

Itulah secuil lirik lagu soundtrack film waktu kecil ku dulu,yaa sedikit banyak menggambarkan cerita perjalanan kita kali ini,

Puncak sudah menanti kita


Pagi sudah menyambut kita,,tidak lupa kita absen dulu kepada yang maha kuasa (Sholat subuh) dan berdoa supaya di beri kemudahan,kelancaran dan keselamatan dalam pendakian kita kali ini,.sehabis sholat di adakan pembagian Sembako logistik biar bawaan kita sama rata dan re packing ulang biar tidak memberatkan kita di tengah perjalanan.

Okay packing selesai,putra daerah lombok Belen dan leader kita Gus Zainal dengan sigap lapor ke pos perijinan,dengan membayar Rp 2500 kita sudah mengantongi tiket masuk TNGR,,

Tiket Masuk Kawasan TNGR



Masih Cake kan..?? @Gazebo Pos Perijinan



Packing sudah,Lapor sudah,,kayaknya ada satu lagi nih yang belum,,Sarapan,,hahaha
sebelum melakukan perjalanan panjang yang melelahkan g adil rasanya kalau tubuh kita ngak di beri energi,mulai melirik kanan kiri untuk mencari warung dan mata kita tertuju pada sebuai kedai makanan yang bernama Kedai Bamboe

Di depan Kedai Bamboe
Pintu Gerbang Pos Sembalun





Sebelum berangkat tidak lupa kita berdoa lagi supaya tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan,daaann Petualangan Di mulaiii
Oiyaa dari pintu gerbang ini kita masih naik pic up untuk menghemat waktu dan tenaga kita karena kita berangkat agak kesiangan sekitar pukul 09.00,,dengan merogoh kocek 15rb per orang kita di antarkan untuk menujuh ke titik awal tracking kita melewati beberapa perkebunan warga.30 menit berlalu kita di turunkan oleh pak sopir,dan dari sini kaki kita mulai di uji,


1000 langkah berawal dari 1 langkah







Di tengah teriknya matahari,dengan sejuknya hembusan angin pegunungan kami mulai melangkahkan kaki kita dengan 1 tujuan Puncak Anjani,puncak yang sudah di depan mata,bagi ku yang memang notabene pendaki pemula dan baru kali ini mendaki gunung,mengira puncak sudah terlihat dan serasa dekat,tapi kenyataannya yaaaa.....simak aja yeee ceritanya seberapa besar perjuanggan kita untuk berdiri di puncak depan sana..

30 menit berlalu kita di suguhi jalur track padang savana ratusan bahkan ribuan hektar yang membuat mata terbelalak dan harus bilang woowww,,ini masih di indonesia men,dan loe harus bangga jadi orang indonesia yang punya alam seindah ini.



 
Padang Savana jalur Sembalun 




Perasaan panas,capek,haus,beban carrier yang berat hilang seketika melihat keindahan yang di suguhkan di jalur sembalun ini,,sambil menikmati perjalanan mengagumi view yang kita lihat di selingi dengan candaan dan saling memberi semangat perjalanan pun terasa lebih nikmat, detik demi detik,menit demi menit,berkilo kilo meter pun berlalu tak terasa 3 jam sudah kita tracking dan sampailah kita di pos 1,

Mengistirahatkan diri sejenak,melepas rasa capek,bercengkrama dengan pendaki lain yang saat itu lagi istirahat juga di pos 1


Rehat dulu men..

Rasa capek sudah sedikit hilang,kita melanjutkan perjalanan lagi,track yang kita lalui masih sama yaitu padang savana,sejam kemudian kita sudah sampai di pos 2,memang jarak dari pos 1 dan 2 tidak terlalu jauh,karena di pos ini ada mata air kita sempatkan untuk sholat berjamaah terlebih dahulu,
Dengan tidak membuang buang waktu sehabis sholat kita langsung melanjutkan perjalanan kita untuk sampai di pos selanjutnya,track pun sudah mulai sedikit berbukit dan masih dengan padang savananya,perjalanan ini memang sangat melelahkan tapi beruntung punya team yang bisa saling support dan bisa menyemangati..

Dalam pendakian ini kita melakukannya dengan santai,seloww,woles atau kata orang jawa *alon alon asal kelakon* karena dalam team kita ada 2 orang cewek (Maya & Nani) dan 3 orang pendaki pemula (Aku,Vau Dan Helmy),Aku akui salut memang dengan ke dua cewek ini yang beda sama cewek2 di luaran sana yang kerjaannya cuma shoping,ke mall dan nyalon dan ngak akan mau berpanas panasan seperti ini.bagi loe yang suka jalan atau backpacking pasti lebih suka cewek yang memakai carrier kan dari pada cewek yang memakai high heel..??

Nih penampakannya,,setuju kan sama statement ku??


Bukit demi bukit kita lewati,kabut juga sudah mulai berdatangan hembusan angin sudah terasah sejuk di tubuh kita,Kita memang belum ada separuh jalan tak bisa di pungkiri rasa capek pun sedikit menghampiri kita,Si Helmy (Pak Bondan) yang awalnya sangat aktif untuk bercanda dan tertawa sudah mulai menghemat tertawanya,capek yaa pak bondan?? capek mana sama snorkling..hahaha *Candaan kita kita*

Kurang lebih 2 jam sudah kita tracking,tak lama kemudian sampailah kita di pos Extra (Bukan pos 3) lah trus pos 3 nya di mana?? di sinilah pembohongan publik di mulai atau bahasa kerennya PHP,karena sebelumnya kita browsing browsing hanya ada 3 pos sebelum pelawangan sembalun,
Kita putuskan untuk keluarkan sedikit logistik kita untuk menambah energi kita, kompor dan nesting di keluarkan,mulai buat minuman hangat untuk sedikit menghangatkan tubuh,dan 2 bungkus roti,milk dan selai untuk mengganjal perut kita,

Hari sudah mulai sore,setelah makan dan minum kita melanjutkan perjalanan kita lagi untuk ke pos 3,ternyata jarak dari pos Extra ke pos 3 tidak terlalu jauh,kurang dari 1 jam kita sudah sampai di pos 3,bertemu pendaki yang turun dari balikpapan,dan para warga lokal yang hendak memancing ke Segara Anak..

Pos 3 Sembalun

Sedikit info,dari pos 3 sebenarnya ada 2 jalur untuk menuju Pelawangan Sembalun,kalau ke kanan kita akan melewati 7 bukit penyesalan dan kalau ke kiri adalah bukit penyiksaan,
Kenapa jalur itu di kasih nama bukit penyesalan dan bukit penyiksaan..??
Akan kita jawab setelah sampai di Pelawangan sembalun okayy!!!

Sebelum berangkat kita sempatkan buat menambah cadangan air minum kita di sumber air yang ada di bawah pos 3,menyiapkan jaket dan headlamp kita karena udara juga sudah mulai dingin dan hari semakin sore,

Oiyaa kalau lewat jalur 7 bukit penyesalan di haruskan menyebrangi sungai jalur lahar dingin dan satu satu nya jembatan yang ada runtuh,sekarang hanya ada 1 jalur pilihan kita yaitu bukit penyiksaan,Are you ready ?? mari kita lanjutt kawan..

Tanjakan pertama kita di Bukit Penyesalan



Kurang lebih setengah 5 sore kita melanjutkan perjalanan.Track kali ini sudah mulai menanjak,sedikit demi sedikit kami menata langkah dan nafas kita,Leader kita Balen melangkah cepat di depan kita di ikuti dengan Anto,Aku,Vau dan Helmy lumayan di Belakang mereka,sedangkan Nani,Maya dan Zainal selaku Sweeper jauh di belakang kita,

Karena hari sudah mulai gelap,Balen Dan Anto sudah jauh di depan kita,karena maki juga pendaki pemula,untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan akhirnya kita ber 3 (Aku,Vau dan Helmy) putuskan untuk menunggu team yang ada di belakang (Nani,Maya dan Zainal)..sebungkus crakers aku keluarkan dari dalam carrier untuk sedikit menghilangkan rasa dingin sambil menunggu team yang ada di belakang dan ngak lama kemudian mereka pun datang,,

Hidupkan Headlamp,atur formasi,atur setrategi #emang mau maen bola cak pakek formasi dan strategi..hahaha...
Senja sudah berganti dengan malam,sekeliling sudah gelap bukit di depan sudah tak terlihat,hawa dingin sudah menusuk ke tulang,pelan pelan kita melangkahkan kaki merasakan bertambah beratnya carrier di pundak kita karena track semakin menanjak tidak lupa kami selalu saling menyemangati,sejam berjalan aku sedikit salah langkah dan jedarrrrr kaki ku kram menn,,carrier ku lepas,ku selonjorkan kaki,terasa kaku dan sakit,,counterpain mana counterpain,,,sedikit ku oleskan ke kaki ku dengan sedikit ku urut dengan di pandu Nani,Maya dan Zainal yang sudah expert naik gunung akhirnya sedikit demi sedikit rasa sakit pun ilang,Thanks kawan mari kita lanjut lagi..

Jam demi jam telah berlalu sudut kemiringan bukit semakin curam,tenaga kita banyak terkuras di sini,terbentuk formasi 2-2-2 kali ini Vau & Helmy di depan Aku & Nani di tengah dan Maya & Zainal di belakang saling mensupport satu sama lain.semakin lama semakin miring tanjakan yang kita lalui sampai kira-kira sudut kemiringannya mencapai 70derajat fiuhhh,,sedikit demi sedikit kita melangkah tak terasa kurang lebih 4 jam kita berjalan ujung bukit pun sudah mulai terlihat,secercah harapan dan semangat kembali menghampiri kita.

#Sedikit dialog ku dengan Madam (Nani)

Aku *Madam itu ujung bukit sudah kelihatan,Pelawangan ada di atas sana yaa
Madam *Mungkin iya Ndre,tinggal sedikit lagi semangattt..

Rasa capek pun ku singkirkan,berharat bukit di atas adalah pelawangan,sampai kurang lebih seratus meter sebelum ujung bukit,kita melihat masih ada bukit lagi setelah bukit ini #Bukit PHP. kebetulan juga Balen dan Anto sudah sampai di atas sana dan menyalakan headlamp mereka ke arah kita,perasaan ku buyar dan semangat ku langsung down seketika #Seperti habis di putusin pacar# karena sangat kecapean dan melihat Sinar Headlamp Belen yang jauh di atas kita sampai-sampai Zainal berhalusinasi kalau Headlamp nya Belen di kiranya bintang..hahaha

Setelah kita ber 6 berkumpul di atas bukit,ada sedikit perundingan yang memunculkan 2 opsi
1.kita buka tenda dan ngecamp di sini karena tempatnya cukup datar dan bisa didirikan tenda esok paginya kita melanjutkan perjalanan ke pelawangan
2.kita lanjutkan perjalanan pelan-pelan dengan kondisi kita yang cukup kecapean.
Akhirnya opsi 2 yang kita sepakati untuk melanjutkan perjalanan kita kembali,1 jam berjalan kondisi team kelihatan sudah tak kondusif lagi.langkah kita sudah tak seberingas di pagi hari,rasa capek menghinggapi semua team,Maya juga sudah mulai mual mual mau muntah,langkah Zainal sweeper kita juga mulai tak seimbang tiba-tiba dia terjatuh,kira-kira jam 10 malam,melihat kondisi seperti ini kita putuskan untuk segera mendirikan tenda dan  beristirahat.

Senter kanan kiri dan mencari ke atas juga kita tidak menemukan tempat yang datar buat mendirikan tenda,terpaksa akhirnya kita mendirikan tenda di kemiringan lereng bukit.1,2 tenda suah berdiri,Vau dan Maya dengan sigap memasak mie dan membuat minuman hangat untuk mengisi perut yang hampir kosong dan mengurangi rasa dingin yang ada di tubuh.setelah sesi makan dan mie bersama dan sholat dan tak lupa mengabari Balen dan Anto kalau kita terpaksa harus ngecamp di bawah..*Untung masih ada sinyal di sini*..lalu kami satu persatu masuk ke dalam tenda masing-masing untuk mengistirahatkan tubuh kita..
Selamat Malam Rinjanii


Perjalanan masih panjang,masih banyak cerita di part selanjutnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar